Yo Yo kembali di blog penulis akan melakukan pembahasan "Pengertian Jurnalisme Warganet: Citizen Journalism Era Internet" secara tuntas, ayo simak sedetilnya ...
Pengertian Jurnalisme Warganet: Citizen Journalism Era Internet
Credit: dc4mf.org |
Jurnalisme Warganet (Netizen Journalism) adalah aplikasi publisistik penduduk internet. Istilah Jurnalisme Warganet berasal dari konsep jurnalisme/jurnalistik dan penduduk internet (warganet, netizen, citizen of the internet).
Jurnalisme adalah proses produksi dan publikasi informasi afair aktual (berita) ataupun penyebarluasan berita. Warganet adalah anak buah yang aktif di internet dengan menulis status update di akun alat sosial dan/atau blog, berbagi (sharing) informasi, dan komentar (commenting).
Konsepnya sama dengan Jurnalisme Warga (Citizen Journalism), yaitu praktik jurnalistik yang dilakukan penduduk biasa ataupun bukan jurnalis profesional.
Praktik Jurnalistik dimaksud adalah produksi dan publikasi informasi afair terkini (berita).
Jurnalisme Warganet menjadi lantaran utama banjir infomasi (flood of information) dan berkembangnya informasi bohong ataupun cerita palsu (hoax).
Perbedaan utama jurnalisme netizen dengan jurnalisme jurnalis ahli adalah disiplin verifikasi, yakni cek dan ricek kebenaran, atas cerita yang disebarkan jurnalis ahli bukan hanya menyangkut tanggung jawab dan kredibilits pribadinya, tapi jua tanggungjawab/kredibilitas alat tempatnya bekerja. (dc4mf)
Jurnalis Warganet tak terbebani disiplin verifikasi, apalagi mereka bisa menggunakan akun anonim, akun bodong, ataupun akun palsu. Bebasnya anak buah menggunakan nama palsu bahkan anonim inilah yang menumbuhsuburkan hoax, jua ujaran dendam (hate speech) dan pelanggaran UU ITE.
Hasil Riset Ericsson (2016) menunjukkan, beritawan warganet (netizen journalist) berkembang seiring perkembangan intenet.
Penelitian tersebut dilakukan di 24 negara itu menunjukkan Jurnalisme Warganet akan semakin populer ke depan. Kegiatan mencari, mengolah, hingga menyebarluaskan informasi sudah bisa dilakukan oleh sembarang orang saja. (Jawa Pos).
Ulasan tentang Netizen Journalism di laman Columbia menyebutkan, Jurnalisme Warganet melahirkan aliran baru cerita (new forms of news).
Sisi baik jurnalisme warganet antara lain berkembangnya jurnalisme kunyuk penjaga (watchdog journalism) sebagaimana diulas di laman Oh My News.
Media publikasi karya jurnalisme warganet adalah alat sosial --terutama Facebook, Twitter, Youtube, dan Instagram-- serta blog. Apalagi buatan tampilan blog bisa menyerupai bahkan lebih bagus dari situs web berita.
Jurnalisme Warganet tak terikat kode etik secara khusus. Namun, penduduk biasa yang mempraktikkan publisistik di internet terikat dengan etika internet (netiket), yaitu sopan-santun dalam berkomunikasi di internet. (Baca: Manifesto dan Etika Internet).
Jurnalisme Warganet membuat informasi terkini tentang sebuah afair menjadi lebih acap tersebar, terutama di Twitter. Contoh, informasi seputar afair gempa bumi pertama kali akan muncul di alat sosial sebelum dibuatkan cerita oleh media-media mainstream.
Risikonya, warganet yang tak takut dosa alias tak beradab akan mencecerkan cerita bohong (hoax), terutama dalam aliran gambar (foto).
Karenanya, jangan encer percaya dan asal share informasi yang disebarkan warganet, apalagi akunnya terindikasi baru, palsu, dan tak kita kenal.
Di sinilah jurnalis ahli ataupun media-media mainstream memegang fungsi penting dalam hal informasi terpercaya atas kredibilitas mereka menjadi taruhan jika mencecerkan hoax ataupun informasi palsu. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*
Begitulah pembahasan "Pengertian Jurnalisme Warganet: Citizen Journalism Era Internet" terimakasih atas kunjungannya
artikel ini ke dalam kategori
artikel ini bersumber dari berbagai artikel yang ada di google searcing.
Komentar
Posting Komentar